Home » , » Dukungan Keluarga

Dukungan Keluarga

Written By Unknown on Selasa, 24 September 2013 | 22.05


"Keluarga adalah kompas yang memandu (arah) kita. Ia adalah inspirasi untuk mencapai puncak, yang menghibur saat kita goyah." - Brad Henry
Kembali ke masa kecil saya dulu sewaktu masih di bangku sekolah dasar kelas 4, saya beruntung sekali memiliki seorang kakak (kakak sepupu) yang selalu mendukung setiap impian saya untuk melakukan banyak hal, salah satunya adalah bisa bepergian ke seluruh wilayah Indonesia dan impian itu terwujud.

Saat masih kecil saya mempunya impian yang sangat besar bagi ukuran saya yang berasal dari kehidupan keluarga seorang pegawai negeri sipil di Kota Kupang, NTT. Waktu itu sekitar awal-awal tahun 80-an, saya menceritakan impian saya kepada kakak sepupu saya yang belum lama tinggal bersama kami, dia dari Kota Surabaya.

Impian saya yang "besar", entah kenapa saya ceriterakan begitu saja kepadanya. Sesekali dia menatap saya sambil tersenyum seolah ingin katakan,"anak sekecil ini punya impian besar juga..". Walaupun demikian, dia mendukung saya secara moril. Dia juga mengajarkan banyak hal kepada saya bagaimana cara mewujudkan impian-impian besar yang saya miliki.


Satu hal yang paling membekas diingatan saya adalah dia meminta saya untuk belajar tentang peta Indonesia jika saya ingin mewujudkan impian berkeliling Indonesia. Kebetulan saat itu saya sangat menyukai melihat-lihat buku atlas Indonesia yang menggambarkan dengan jelas seluruh wilayah Indonesia. Saya bisa mengunjungi seluruh pulau-pulau di Indonesia melalui sebuah buku.

"Lihat peta Indonesia secara keseluruhan, baca setiap kota-kota yang ada di masing-masing propinsi, dan jika ada berita di televisi tentang kota apa saja di wilayah Indonesia, ambil atlasmu dan cari", itu yang diajarkan oleh kakak saya.

Saya begitu antusias mempelajari wilayah Indonesia, walaupun hanya bermodalkan buku atlas, tapi begitu banyak hal tentang wilayah Indonesia yang saya ketahui, bahkan mungkin saya lebih tahu tentang Indonesia pada saat dulu dibanding sekarang.

Hampir seluruh kota, baik yang besar maupun kecil yang ada di setiap propinsi di wilayah Indonesia saya tahu. Bahkan saya menyenangi hal-hal baru, yakni mencari informasi tentang apapun mengenai sebuah kota di wilayah Irianjaya (Papua), Sulawesi, Maluku, Kalimantan dan lain-lain.

Begitu banyak yang dipelajari dan diketahui, sampai-sampai saya seolah-olah merasakan pernah berada di kota-kota tersebut.

Walaupun sampai pada titik - mengetahui lebih banyak - tentang apa yang saya impikan, saya masih belum mengerti kenapa saya mau mengikuti saran kakak saya untuk mempelajari tentang wilayah Indonesia, dan untuk apa juga dia mengajarkan tentang hal itu. Saya benar-benar belum mengerti.

Tahun 1989, saya berangkat dari Kota Kupang menuju Kota Ujung Pandang (saat ini Makassar), propinsi Sulawesi Selatan, baru saya menyadarinya, bahwa sekaranglah petualangan saya dimulai, berkeliling Indonesia diawali dari Kota Ujung Pandang (Makassar).

Seiring berjalannya waktu hingga akhirnya saya bekerja sebagai seorang pegawai negeri di Kalimantan, saya semakin tahu bahwa, apa yang sudah diajarkan oleh kakak saya untuk mempelajari apa yang saya impikan telah membantu alam sadar (Conscious) dan alam bawah sadar (Subconscious) saya untuk mewujudkannya.

Dan hal terbesar yang saya sadari dari pengalaman ini adalah, dukungan besar dari keluarga sangat kita butuhkan sejak dini (sewaktu masih kanak-kanak) untuk membentuk masa depan (masa dewasa).

Saran saya kepada para orang tua (anda dan saya sendiri), mulailah membangun komunikasi-komunikasi positif dengan putra-putri anda dan dukung mereka untuk mewujudkan impiannya. Karena dukungan moril anda saat ini sangat berpengaruh besar untuk membentuk masa depan mereka.

Gunakanlah komunikasi positif sebanyak yang anda mampu kepada anak anda. Karena komunikasi positif sangat dibutuhkan mereka. Percaya saja, saya sudah membuktikannya sendiri. Komunikasi positif antara saya dengan kakak sepupu saya saat masih kecil, telah membentuk saya menuju pada impian-impian saya satu demi satu.

Terima kasih Tuhan.

Dukungan Keluarga

0 komentar: